Dakwah
pada bersihnya hati adalah dakwah yang prinsip dalam aqidah ahlussunnah
wal jama’ah. Bahkan keberhasilan individu dan jama’ah sangat ditentukan
oleh kebersihan hati. Dan sekali-kali seseorang tidak dapat
membersihkan hatinya kecuali atas pertolongan Allah Ta’ala.
وَلَوْلا
فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ
أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Sekiranya
tidaklah Karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian,
niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji
dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. [ An
Nuur : 21 ]
Beningnya
hati tidaklah semata-mata karena usaha manusia. Tetapi juga karena
rahmat dan keutamaan yang Allah Ta’ala berikan. Sehingga kita diberikan
kejernihan hati untuk menerima kebenaran dan mengamalkannya.
Saudara-saudaraku,
sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata qolbunya menjadi
bening, jernih, bersih, dan selamat. Sungguh berbahagia dan mengesankan
bagi siapapun sekiranya memiliki qolbu yang tertata, terpelihara, dan
terawat dengan sebaik-baiknya. Karena selain senantiasa merasakan
kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan indahnya hidup di
dunia ini, pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari
indahnya setiap aktivitas yang dilakukan.